"BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI " Mari Kita Berbagi INFORMASI tentang Keluarga, Tausiyah, Agama, Tips, Kesehatan, Ilmiah, Politik, Kajian, Artikel.

Jumat, 09 Juli 2010

Makalah III ( Pendidikan Umum dan Islam )

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Segala puji hanya bagi Allah SWT pemilik segala ilmu penegetahuan baik bersifat duniawi maupun ukhrawi. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad, begitu juga kelauraga, sahabat dan umatnya yang senantiasa menjalankan Risalahnya.
Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dimuka bumi ini mempunyai perbedaan dan kelebihan dengan makhluk-makhluk lain. Akal, merupakan sesuatu hal yang dimiliki oleh manusia yang sangat berguna untuk mengatur insting serta ego manusia itu sendiri agar tercapai tujuan kehidupannya.
Dengan akal, manusia bisa mempelajari makna serta hakikat kehidupan dimuka bumi ini, tanpa akal, manusia tidak mempunyai perbedaan sedikitpun dengan makhluk yang lainnya. Akal juga membutuhkan ilmu serta pengetahuan agar bisa berjalan dengan fungsinya, hakikat manusia sebagai makhluk yang selalu membutuhkan ilmu pengetahuan. Hakikat manusia bisa menjadi makhluk individual, makhluk social, makhluk peadegogis dan manusia sebagai mahkluk yang beragama.
Untuk mendapatkan ilmu manusia perlu pendidikan sebagai media untuk dapat mengusai teknologi yang modern. Dengan pendidikan yang benar dan berkualitas, individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya memunculkan kehidupan sosial yang bermoral. Sayangnya, sekalipun institusi-institusi pendidikan saat ini memiliki kualitas dan fasilitas, namun institusi-institusi tersebut masih belum memproduksi individu-individu yang beradab. Sebabnya, visi dan misi pendidikan yang mengarah kepada terbentuknya manusia yang beradab, terabaikan dalam tujuan institusi pendidikan. Penekanan kepada pentingnya anak didik supaya hidup dengan nilai-nilai kebaikan, spiritual dan moralitas seperti terabaikan. Bahkan kondisi sebaliknya yang terjadi. Oleh karena itu perlu keseimbangan antara pendidikan secara umum dan dalam pandangan Islam yang dapat membentuk menusia yang memiliki karakter.

1.2. Perlunya Mengetahui Pendidikan Umum dan Pendidikan Islam
1.Mengetahui dengan jelas perbedaan pendidikan umum dan pendidikan islam
2.Pendidikan secar umum dan secara islami tidak boleh dipisahkan

1.3. Perumusan Masalah
1.Tujuan Pendidikan Umum
2.Tujuan Pendidikan Islam
2.Gambaran Umum Sistem Pendidikan Umum
3.Gambaran Umum Sistem Pendidikan islam
4.Potret Buram Pendidikan Kita

1.4. Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri atas 4 bab, yaitu :
Bab I : Latar Belakang
Bab II : Kajian Teori
Bab III : Pembahasan
BAB IV : Penutup


BAB II
KAJIAN TEORI


2.1. Teori Pendidikan

Kurikulum memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teori pendidikan. Suatu kurikulum disusun dengan mengacu pada satu atau beberapa teori kurikulum dan teori kurikulum dijabarkan berdasarkan teori pendidikan tertentu.
Nana S. Sukmadinata (1997) mengemukakan 2 (dua ) teori pendidikan, yaitu :
1. Pendidikan klasik,
Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, seperti Perenialisme, Eessensialisme, dan Eksistensialisme dan memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses.
Isi pendidikan atau materi diambil dari khazanah ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan para ahli tempo dulu yang telah disusun secara logis dan sistematis. Dalam prakteknya, pendidik mempunyai peranan besar dan lebih dominan, sedangkan peserta didik memiliki peran yang pasif, sebagai penerima informasi dan tugas-tugas dari pendidik.
2. Pendidikan pribadi
Teori pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak telah memiliki potensi-potensi tertentu. Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik dengan bertolak dari kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan pendidik hanya menempati posisi kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing, pendorong, fasilitator dan pelayan peserta didik.


BAB III
PEMBAHASAN


3.1. Pengertian Pendidikan

Pendidikan memiliki definisi yang sangat luas dan dapat dilihat dari berbagai sudut.
1.Definisi Umum
Pendidikan dapat diartikan sebagai Suatu metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.

2.Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara dan pembuatan mendidik

3.Menurut Undang-Undang
a. UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 : Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang

b. UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

4.Etimologi (Bahasa)
Bahasa Arab : berasal dari kata Tarbiyah, dengan kata kerja Rabba yang memiliki makna mendidik atau mengasuh. Jadi Pendidikan dalam Islam adalah Bimbingan oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani dan akal anak didik sehingga bisa terbentuk pribadi muslim yang baik.
Bahasa Yunani : berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children)

5.Psikologi
Pendidikan adalah Mencakup segala bentuk aktivitas yang akan memudahkan dalam kehidupan bermasyarakat.

3.2. Tinjauan Pendidikan Secara Umum
1.Religius
Merupaken elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini ditanamkan nilai - nilai agama islam (iman, akidah dan akhlak) sebagai suatu pondasi yang kokoh dalam pendidikan.

2.Ideologis
Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni pancasila dan berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

3.Ekonomis
Pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu langkah untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan keluar dari segala bentuk kebodohan dan kemiskinan.

4.Politis
Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlangsung.
5.Teknologis
Dunia telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia pendidikan.

6.Psikologis dan Pedagogis
Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.

7.Sosial Budaya
Mengacu kepada hubungan antara individu dengan individu lainnya dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Begitu juga halnya dengan budaya, budaya masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan, karena budaya identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial budaya seseorang itu berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.

3.3. Tujuan Pendidikan Secara Umum
Tujuan Pendidikan secara umum akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Disamping itu pendidikan secara umum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia. Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu menurut islam dan tujuan pendidikan secara umum.

3.4. Pengertian Pendidikan islam
Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogie “yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak . Pengertian pendidikan menurut para ahli adalah :
1. Menurut John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin bisa terjadi dalam pergaulan biasa antara orang dewasa dengan orang muda baik sengaja maupun tidak.
2. Menurut H. Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental.
3. Menurut M.J Langeveld, pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak – anak merupakan lapangan atau suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.
4. Menurut Ki Hajar Dewantara sebagaimana dikutip oleh Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam ( 1997 ) , pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan penuh keinsyafan yang ditujukan untuk keselamatan dan kebahagiaan manusia. Pendidikan tidak hanya bersifat pelaku pembangunan tetapi sering merupakan perjuangan. Pendidikan berarti memelihara hidup kea rah pengajuan, tidak boleh melanjutkan hari kemarin menurut alam kemarin.
5. Menurut Soegarda Purbakawaca, dalam arti umum, pendidikan mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan perjalanannya, pengetahuannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda untuk melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama sebaik – baiknya.
6. Menurut Prof. Dr. Azzumardi Azra, M.A, pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa atau Negara membina dan mengembangkan kesadaran diri diantara individu – individu. Dengan kesadaran tersebut suatu bangsa atau negara dapat mewariskan kekayaan budaya atau pemikiran kepada generasi berikutnya, sehingga menjadi inspirasi mereka dalam setiap aspek kehidupan.
Dari pengertian para ahli di atas, dapat diseimpilkan bahwa pendidikan dapat diartikan secara sempit dapat pula diartikan secara luas. Secara sempit dapat diartikan “ bimbingan yang diberikan kepada anak –anak sampai dewasa “
Adapaun pengertian pendidikan secara luas adalah “ segala sesuatu yang menyangkut proses perkembangan dan pengembangan manusia, yaitu upaya menanamkan dan mengembangkan bilai – nilai bagi anak didik sehingga nilai – nilai yang terkandung dalam pendidikan menjadi bagian dari kepribadian anak yang pada gilirannya ia menjadi orang pandai, baik, mampu hidup dan berguna bagi masyarakat.”
Sedangkan kaitannya dengan islam, maka ada tiga istilah umum yang sering digunakan dalam pendidikan islam yaitu : at-Tarbiyah ( pengetahuan tentang ar-Rabb ), at-Ta’lim ( ilmu teoritik, kreativitas, kimitmen tinggi dalam mengembangkan ilmu, serta sikap hidup yang menjunjung tinggi nilai – nilai ilmiah ), dan at-Ta’dib ( Integrasi ilmu dan amal )
Mushtafa Al-Ghulayani berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak yang mulia ke dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan petunjuk dan nasihat, sehingga akhlak mereka menjadi salah satu kemampuan yang meresap dalam jiwanya dan mewujudkan keutamaan, kebaikan, dan cinta bekerja kemanfaatan tanah air.
Adapun M. Yusuf Qardhawi sebagaimana dikutip oleh Prof. dr. Abuddin Nata, M.A ( 2003:60 ) memberikan pengertian “ pendidikan manusia seutuhnya; akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu pendidiakan Islam menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatan, manis dan pahit.”
Setidaknya ada tiga point yang dapat disimpulkan dari beberapa pengertian pendidikan Islam di atas, yaitu :
Pertama, pendidikan islam menyangkut aspek jasmani dan rohani. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Kedua, pendidikan Islam berdasarkan konsepsinya pada nilai – nilai religius. Ini berarti bahwa pendidikan Islam tidak mengabaikan teologis sebagai sumber dari ilmu itu sendiri. Sebagaimana Firman Allah :

“ dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama – nama ( benda – benda ) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman : “ Sebutlah kepada-Ku nama benda – benda itu jika kamu memang benar orang – orang yang benar!” ( Q.S. Al – Baqarah : 31 )
Ketiga, adanya unsure takwa sebagai tujuan yang harus dicapai. Sebagaimana kita ketahui, bahwa takwa merupakan benteng yang dapat berfungsi sebagai daya tangkal terhadap pengaruh – pengaruh negatif yang datang dari luar.
Berdasarkan pengertian ketiga di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah “ bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran islam.”

3.5. Tujuan Pendidikan islam
Tujuan pendidikan islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan beribadah kepada-Nya.
Tujuan pendidikan Islam adalah “ suatu istilah mencari fadilah, kurikulum pendidikan Islam berintikan akhlak yang mulia dan mendidik jiwa manusia berkelakuan dalam hidupnya sesuai dengan sifat – sifat kemanusiaan yakni kedudukan yang mulia yang diberikan Allah SWT melebihi makhluk – makhluk lain dan dia angkat sebagai khalifah.”
Tujuan pendidikan Islam memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
1.Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan di muka bumi sebaik – baiknya.
2.Mengarahkan menusia agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifahannya di muka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
3.Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia
4.Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya.
5.Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

3.6. Korelasi Pendidikan Umum dan Pendidikan Islam

Dalam hal ini, mutu pendidikan Islam masih jauh tertinggal dibandingkan dengan mutu pendidikan secara umum. Hal ini terjadi antara lain, karena pelaksanaan pendidikan yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pendidikan Islam, belum dilakukan secara terencana dan terkonsepkan. Visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, kualifikasi guru, kriteria calon siswa, mutu lulusan, standar sarana prasarana, biaya, lingkungan, dan evaluasi tidak dirumuskan berdasarkan sebuah teori.
Di sisi lain, Pendidikan Islam sendiri memiliki kaitan yang erat dengan berbagai yang disiplin ilmu, misalnya: visi, misi, dan tujuan pendidikan Islam erat kaitannya dengan filsafat ; metodologi pengajarannya erat kaitannya dengan psikologi dan kebudayaan, kurikulumnya erat dengan filsafat dan iptek; aspek pengelolaannya erat kaitannya dengan ilmu manajemen; aspek sarana-prasarana dan pembiayaannya erat kaitannya dengan ilmu ekonomi dan politik; aspek hubungan antara pendidik dan peserta erat kaitannya dengan ilmu sosiologi dan psikologi; .dan seterusnya.

Dengan menghadirkan pendekatan multidisipliner atas Pendidikan Islam, penulis mengajak para pihak yang berkompeten dalam Pendidikan Islam untuk memahami berbagai konsep yang terdapat dalam berbagai ilmu tersebut yang selanjutnya diterapkan dalam memahami Ilmu Pendidikan Islam sehingga dapat dilaksanakan pada tataran praktisi secara utuh, integral, dan holistik.

Adanya hubungan ilmu pendidikan Islam dengan disiplin ilmu lainnya yang demikian luas, mengharuskan setiap pakar yang membidangi ilmu pendidikan Islam, agar terus melengkapi dan mengembangkan wawasannya dengan berbagai bidang ilmu. Dengan demikian, mereka akan senantiasa dapat terus mengembangkan ilmu pendidikan Islam tersebut.


BAB IV
PENUTUP


4.1. Kesimpulan

Dari Uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa :
1. Pendidikan menurut pandangan islam lebih dominan kepada pembentukan akhlak, akidah dan iman. Sedangkan secara umum pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan pengembangan kemampuan yang dimiliki. Apabila kedua hal ini digabungkan maka hasil dari pendidikan akan sangat maksimal dan menghasilkan peserta didik yang memiliki intelektual dan akhlak yang mulia.
2. Dasar pendidikan menurut islam fokus kepada Al-qur’an dan hadist sedang secara umum dasar pendidikan juga lebih menitik beratkan ke dasar religius.
3. Tujuan Pendidikan baik secara islam dan umum hampir memiliki kesamaan yaitu mendapatkan kesuksesan. Apabila digabungkan maka tujuan pendidikan adalah upaya untuk meraih kesuksesan hidup di dunia dan akherat.

5.2. Saran
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Untuk mendapatkan pendidikan yang baik maka perlu adanya pemahaman terhadap dasar dan tujuan pendidikan secara mendalam baik secara islam maupun secara umum. .


DAFTAR PUSTAKA
1.Djaka Dt. Sati, Emma Zain, “Rangkuman Ilmu Mendidik”, Mutiara Sumber Widya Jakarta, 1997
2.H. Fuad Ihsan, “Dasar – Dasar Kependidikan” Rineka Cipta Bandung.
3.Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia
4.Departemen Agama republic Indonesia, 2006. Al – Qur’an dan Terjemahnya
5.Majalah Risalah No. 3 th. 1429 H/2008 M, Berharap Pendidikan Agama Pada sekolah ? Hlm. 26 Jumadits Tsani 1429 H/Juni 2008
6.Nata Abuddin, Prof. Dr. H. M.A., 2003. Kafita Selekta Pendidikan Islam.
Bandung:Angkasa
7.Widodo, sembodo Ardi. Dr., 2008. Kajian Filosofis Pendidikan Barat dan Islam.
Jakarta:PT. Nimas Multina

Tidak ada komentar: